Pria bersenjata menembak dua anak, 5 dan 6 tahun, di tempat tidur dan seorang guru mengamuk di taman kanak-kanak
DUA anak nakal terbunuh di tempat tidur mereka ketika seorang maniak senapan mengamuk di taman kanak-kanak, kata laporan.
Seorang guru juga tewas dan seorang lainnya terluka dalam upaya menghentikan aksi berdarah pria bersenjata di Veskiama, Rusia.
Menurut Tass, pria tersebut melepaskan tembakan ke dua anak tersebut sebelum mengarahkan senjatanya ke dirinya sendiri.
Korban muda tersebut bernama Vladimir yang berusia lima tahun dan Ekaterina yang berusia enam tahun.
Tersangka pria bersenjata mengamuk dengan kejam setelah menembak mati tetangganya, Alexandrer Dronin, 68, sebelum memasuki gerbang sekolah.
Dia kemudian dilaporkan menembak guru Olga Mitrofanova yang dengan gagah berani berusaha menghentikan pria bersenjata itu memasuki ruang kelas anak-anak.
Rekan pengasuh anak di taman kanak-kanak tersebut, Elena Karpova (52), juga mengalami cedera lengan, namun dikatakan dalam kondisi stabil di rumah sakit.
Pria bersenjata itu kemudian diidentifikasi oleh polisi sebagai Ruslan Akhtyamov, 26 tahun.
Ayahnya membenarkan bahwa putranya adalah seorang penembak jitu dan sering menembak di tambang terdekat.
Hal ini terjadi ketika polisi menemukan bukti bahwa dia diyakini dipersenjatai dengan senapan laras ganda pada saat kematiannya.
Gubernur wilayah Ulyanovsk, Aleksey Russkikh, kini akan terbang ke lokasi tragedi tersebut, karena penyelidikan atas tragedi tersebut sedang dibuka.
Dia memerintahkan agar pertolongan pertama diberikan kepada keluarga korban tewas.
Dalam pernyataannya, ia berkata: “Saya turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga dan teman para korban. Ini merupakan kehilangan yang tak tergantikan bagi kita semua.”
Rekaman memilukan yang kemudian dibagikan dari luar taman kanak-kanak menunjukkan paramedis membantu beberapa orang di luar gedung taman kanak-kanak ketika orang tua yang mengalami trauma melihat dalam kesusahan.
Kejadian serupa terjadi di kota Kazan, Rusia, tahun lalu setelah seorang remaja menembak dan membunuh delapan siswa di bekas sekolahnya.
Ilnaz Renatovich Galyaviev, 19, dilaporkan mengatakan kepada penyelidik bahwa “dia membenci semua orang” dan “ingin semua orang tahu bahwa dia adalah dewa” setelah berbicara dengan polisi.
Sejak itu dia mengaku bersalah membunuh beberapa orang dan masih ditahan polisi.